Materi Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 tentang Cerita Fiksi

Cerita Fiksi adalah cerita rekaan atau khayalan pengarang. Isi cerita dapat murni berasal dari khayalan pengarang, tetapi juga dapat berdasarkan fakta. Cerita fiksi yang dikarang berdasarkan fakta diperoleh dari berbagai pengalaman, baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain. Kemudian, pengalaman tersebut diolah menjadi bahan cerita menarik.


Ciri-Ciri Cerita Fiksi, yaitu:
  1. merupakan cerita rekaan atau cerita nyata yang diolah oleh pengarang.
  2. bertujuan untuk menghibur dengan menceritakan suatu peristiwa.
  3. disajikan dalam alur cerita.
  4. menggunakan bahasa yang komunikastif.
  5. menggunakan bahasa tidak baku.
Jenis-jenis cerita fiksi, yaitu:
1. Cerita Rakyat
a. Cerita jenaka adalah cerita pendek berisi kebodohan atau kecerdikan seseorang dan menimbulkan senyum atau tawa bagi pembaca atau pendengar.
Contoh: Pak Pandir, Pak Belalang, dan Lebai Malang.

b. Mite adalah cerita berhubungan dengan kepercayaan suatu benda, peristiwa gaib, alam gaib, atau yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib, seperti dewa, peri, dan Tuhan.
Contoh: Putri Tunjung Buih dan Putri dari Bambu

c. Fabel adalah cerita dengan tokoh-tokoh binatang yang diceritakan hidup dan bermasyarakat seperti manusia. 
Contoh: Kancil dengan Buaya dan Burung Bangau.

d. Legenda adalah cerita lama mengisahkan riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah, kejadian alam, asal-usul suatu benda, atau kejadian di suatu tempat atau daerah.
Contoh: Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu dan Malinkundang

e. Saga adalah cerita lama yang mengandung unsur sejarah, misalnya kepahlawanan.
Contoh: Calon Arang dan Lutung Kasarung.

2. Cerpen
Cerpen adalah cerita fiksi yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang kehidupan manusia melalui tulisan pendek. Cerpen dapat selesai dibaca dalam sekali duduk.
Contoh: cerpen-cerpen anak pada majalah atau surat kabar.

3. Novel
Novel adalah cerita fiksi yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak setiap tokoh.
Contoh: Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

Dalam cerita fiksi terdapat tokoh. Tokoh cerita fiksi dibedakan menjadi dua, yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peran penting dalam cerita, ditampilkan terus-menerus, dan mendominasi cerita. Tokoh tambahan adalah tokoh yang dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita. Tokoh ini biasanya untuk menghidupkan cerita atau sekadar pemanis cerita.

Dalam cerita fiksi juga terdapat tokoh yang baik hati yang disebut protagonis dan tokoh yang jahat yang disebut antagonis. 

Bagaimana anak-anak sudah paham tentang Cerita fiksi?
Untuk menguji pemahamanmu, mari kerjakan latihan berikut.
Setelah menjawab soal di atas, anak-anak dapat melihat hasilnya pada tabel di bawah ini.


Demikianlah pembelajaran kali ini, sampai bertemu pada pembelajaran berikutnya.
Tetap semangat belajar di rumah ya!
Ingat selalu jaga jarak dan jaga kebersihan.
I Wayan Ardika Saya adalah Seorang Guru Sekolah Dasar yang bertugas di Kab. Jembrana, Bali. Melalui Blog ini, saya ingin terus belajar sambil berbagi.

Belum ada Komentar untuk "Materi Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8 Subtema 1 tentang Cerita Fiksi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel